“Dalam peziarahan kehidupan seringkali kita kurang setia menjalaninya. Maka dalam peziarahan itu kita membutuhkan teman sebab teman itu selalu mengingatkan bila kita tidak setia. Apakah radio Metta dapat menjadi teman bagi setiap orang beriman?” Demikian sebuah pertanyaan refleksi Rm. Pius Riana Prapdi, Pr (Administrator Diosesan KAS) kepada para penyiar radio Metta yang merayakan ulang tahun radio tersebut yang ke-7. Peringatan ulang tahun ke-7 Radio Metta (14/7/10) tersebut dirayakan dalam Misa Konselebrasi yang dipimpin Rm. Pius Riana Prapdi, Pr bersama Rm. Ign Djono Wasono, Pr dan Rm. Andre Sugijopranoto, SJ. Dalam homilinya, Rm. Pius berharap memasuki usianya yang ke-7 Radio Metta telah menjadi penyegar/petunjuk takkala umat memiliki banyak beban di pundak, sehingga radio tersebut dapat menjadi teman peziarahan bagi umat beriman menuju keselamatan. Kalau sekarang ini di jalan banyak restoran yang menyajikan makanan fisik, manakah makanan rohani yang bisa menyejukkan? Pernahkah kita membayangkan vitamin-vitamin hidup rohaniku? Adakah restoran yang menyiapkan? Sering umat beriman kurang memperhatikan menu rohani, maka Radio Metta menawarkan menu rohani itu. Peziarahan yang panjang dalam kehidupan ini memerlukan enegi rohani disamping menu jasmani agar kita kuat dan bisa sampai pada keselamatan, lanjut Rm. Pius. Dalam akhir homilinya, Rm. Pius mengharapkan dalam usianya yang ke-7 Radio Metta menjadi pencerahan iman bagi umat khususnya di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Visi yang ditawarkan dan motto yang mau dikembangkan menjadi pencerahan bagi setiap umat beriman sehingga umat dapat tetap setia dalam menjalani peziarahan hidup.
0 komentar:
Posting Komentar